Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suhu. Meskipun jenis termometer banyak, mulai dari
termometer zat padat (termometer hambatan, termometer bimetal), termometer zat
cair (termometer raksa, termometer alkohol) sampai termometer gas. Dari yang
berskala celsius, fahrenheit, reamur, sampai kelvin tetapi prinsip kerjanya
sebenarnya sama yaitu dengan memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (peka
terhadap temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut berubah, bentuk dan
ukuran materi tersebut juga akan ikut berubah. Kebanyakan termometer
menggunakan materi yang bisa memuai ketika suhunya berubah.
Untuk termometer zat padat
(termometer hambatan), prinsip kerjanya menggunakan perubahan hambatan logam
konduktor terhadap suhu. Biasanya termometer ini menggunakan
kawat platina halus yang dililitkan pada mika dan dimasukkan dalam tabung perak
tipis tahan panas. Sedangkan untuk termometer yang menggunakan lembaran bimetal
(dua logam yang jenisnya berbeda dan kecepatan pemuaiannya juga berbeda)
menggunakan prinsip pemuaian. Pada saat suhu meningkat, salah satu logam
mengalami pemuaian yang lebih besar dari logam lain. Akibatnya keping tersebut
melengkung. Biasanya keping bimetal berbentuk spiral, di mana salah satu ujung
keping tetap, sedangkan ujung lain dihubungkan ke penunjuk skala. Ketika suhu
berubah, penunjuk akan berputar.